Di Indonesia, wanita karir juga menghadapi ancaman-ancaman serupa dengan yang disebutkan sebelumnya. Konon budaya dan tradisi yang ada di masyarakat Indonesia dapat memengaruhi pandangan dan perlakuan terhadap wanita di tempat kerja.
Terdapat pandangan bahwa wanita seharusnya lebih banyak berada di rumah untuk mengurus keluarga dan tidak seharusnya terlibat dalam pekerjaan yang mengharuskan mereka meninggalkan rumah dalam waktu yang lama atau bekerja di luar ruangan.
Pandangan ini dapat menyebabkan diskriminasi dan perlakuan tidak adil terhadap wanita karir, seperti kesulitan dalam mendapatkan promosi yang setara dengan pria atau mendapatkan gaji yang lebih rendah.
Selain itu, terdapat juga budaya patriarki yang masih kuat di masyarakat Indonesia. Budaya patriarki menganggap bahwa pria memiliki hak lebih dalam berbagai hal, termasuk dalam pekerjaan dan pengambilan keputusan. Hal ini dapat memengaruhi pandangan dan perlakuan terhadap wanita karir di tempat kerja.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua budaya atau tradisi di Indonesia bersifat diskriminatif terhadap wanita karir.
Ada juga banyak budaya dan tradisi yang mendukung kesetaraan gender dan memberikan ruang bagi wanita untuk berkembang dalam karir mereka.
Pada akhirnya, perlakuan tidak adil terhadap wanita karir di Indonesia tidak hanya berasal dari budaya, tetapi juga dari berbagai faktor seperti sistem kebijakan yang belum mendukung kesetaraan gender, kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang kesetaraan gender, dan masih banyak lagi.
Berikut beberapa ancaman yang dihadapi oleh wanita karir di Indonesia.
Diskriminasi gender
Diskriminasi gender masih sangat terjadi di Indonesia, termasuk di dunia kerja. Wanita seringkali mendapatkan gaji yang lebih rendah dari pria untuk pekerjaan yang sama dan kesulitan mendapatkan promosi yang setara dengan pria.
Pelecehan seksual
Pelecehan seksual juga masih menjadi ancaman besar bagi wanita karir di Indonesia. Beberapa studi menunjukkan bahwa pelecehan seksual di tempat kerja cukup banyak terjadi di Indonesia.
Meski tak ada data yang akurat dan terbaru tentang jumlah persentase wanita karir di Indonesia yang mengalami pelecehan seksual di tempat kerja sulit didapatkan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti minimnya laporan dan pengaduan kasus pelecehan seksual, kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pelecehan seksual di kalangan masyarakat, dan ketidakmampuan institusi untuk menyediakan data yang lengkap dan akurat.
Namun, beberapa survei dan studi menunjukkan bahwa pelecehan seksual di tempat kerja di Indonesia masih cukup tinggi.
Sebuah survei pada tahun 2019 yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Koalisi Perempuan Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 78 persen wanita di Indonesia mengalami tindakan pelecehan seksual di tempat kerja.
Meskipun tidak semua responden merupakan wanita karir, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa pelecehan seksual masih menjadi masalah serius yang dihadapi oleh banyak wanita di Indonesia, termasuk mereka yang bekerja di dunia kerja.
Pelecehan seksual di tempat kerja adalah tindakan yang sangat tidak etis dan tidak dapat diterima. Diperlukan upaya yang lebih serius dan tegas dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini, seperti penyediaan pelatihan dan edukasi tentang hak dan kesetaraan gender, perlindungan hukum bagi korban pelecehan, serta penguatan aturan dan mekanisme penanganan kasus pelecehan seksual di tempat kerja.
Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
Wanita karir di Indonesia seringkali menghadapi kesulitan dalam menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, terutama dalam hal mengurus anak dan keluarga.
Kecenderungan mikroagresi
Wanita karir di Indonesia juga mengalami mikroagresi seperti prasangka, stereotype, dan perlakuan tidak adil dari rekan kerja dan atasan.
Keterbatasan dalam pengambilan keputusan
Keterbatasan dalam pengambilan keputusan seringkali dialami oleh wanita karir di Indonesia, baik dalam pengambilan keputusan di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Hal ini terkait dengan stereotip bahwa wanita tidak memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan yang baik.
Wanita karir di Indonesia perlu berjuang untuk mengatasi ancaman-ancaman tersebut dengan cara yang sama seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Dukungan dari rekan kerja, keluarga, dan masyarakat luas juga sangat penting untuk memberikan pengakuan dan kesetaraan bagi wanita di tempat kerja dan di kehidupan sehari-hari.
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News