Saat ini begitu banyak orang menghabiskan keseharian mereka dengan cara online. Diperkirakan rata-rata orang menggunakan lebih dari 24 jam setiap minggu di smartphone atau perangkat serupa.
Hal ini jadi masuk akal jika orang akhirnya mulai menjalin pertemanan dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia secara online.
Bukan hanya kita yang memiliki ide pertemanan online di masa sekarang. Jalinan pertemanan online terkadang juga turut memudahkan kita mengatasi beberapa kendala pertemanan, yang mungkin kita hadapi di dunia nyata.
Bisa jadi menjalin pertemanan online akan jauh lebih mudah ketimbang perkenalan dalam realita sesungguhnya. Batasan jarak dan waktu tak pernah menghalangi kita, untuk membuka jalinan pertemanan virtual dengan siapa saja yang bersedia berteman dengan kita.
Namun hal itu juga bukan berarti tanpa resiko negatif. Kita bisa dihadapkan pada siapa saja tanpa kita benar-benar mengenal latar belakang orang tersebut. Penjahat di dunia maya benar-benar ada setiap waktu. Mereka bisa memanfaatkan celah ketidakwaspadaan anda, dan mencoba untuk mengambil keuntungan.
Sebagian dari mereka akan membuat akun dengan profil palsu dan meminta untuk menjadi teman anda. Mereka terlihat benar-benar ingin berteman dengan anda, padahal sesungguhnya yang hendak mereka lakukan adalah mengambil manfaat dari anda.
Tak jarang kasus kejahatan online apapun bentuknya, berawal dari sekedar jalinan pertemanan. Mereka juga akan memiliki akses ke daftar teman anda, sehingga memiliki lebih banyak orang untuk ditargetkan sebagai korban.
Jangan biarkan mereka memanipulasi anda. Jangan menambahkan atau mengirim pesan ke orang-orang asing di media sosial yang tidak anda kenal. Profil acak yang menjangkau anda ini palsu dan dapat mengarahkan anda ke situasi yang berpotensi bahaya.
Untuk menghindari hal buruk terjadi pada relasi pertemanan di dunia maya, anda wajib melakukan beberapa hal berikut.
Aplikasi yang tepat untuk bersosial media
Bagaimana cara memilih aplikasi yang terpercaya dan kredibel serta aman untuk digunakan? Cermati langkah-langkah verifikasi yang diambil setiap aplikasi.
Misalnya aplikasi Bumble BFF yang mengharuskan pengguna untuk menggunakan Facebook guna memverifikasi bahwa pengguna memang benar-benar asli dan bukan akun palsu. Hal ini juga memungkinkan anda untuk lebih aman mengontrol jalinan pertemanan, meski anda akan bertemu dengan orang-orang baru di lingkaran pertemanan anda.
Batasi informasi pribadi
Jika anda pengguna aplikasi pertemanan online, anda akan diminta untuk menulis data diri anda. Memasukkan biografi diri akan memberikan penjelasan singkat tentang siapa anda dan detail tentang anda.
Pada bagian ini sebaiknya jangan berlebihan memasukkan data profil terlalu detail. Mulailah dengan spesifikasi umum saja yang berkaitan dengan minat, kegiatan, pekerjaan, tempat tinggal dan sebagainya.
Ini adalah cara yang harus anda lakukan saat anda memutuskan mulai menjalin pertemanan. Anda tak pernah benar-benar tahu dan mengenal siapa teman baru anda.
Anda juga wajib mencermati pertanyaan yang diajukan teman anda dan waspadalah pada pertanyaan-pertanyaan yang menuntut jawaban detail tentang diri anda.
Cari tahu, siapa dia
Jangan menunggu terlalu lama untuk mengetahui siapa teman anda sesungguhnya. Jika menurut anda orang ini menarik dan layak untuk diajak berteman, maka anda perlu melakukan sedikit penelusuran guna mencari tahu tentang siapa sebenarnya dia.
Anda akan dengan mudah menemukan profil seseorang di internet, hanya dengan menggunakan informasi dasar seperti nama dan usia mereka.
Penggalian informasi yang cermat bisa dilakukan dengan jalan memeriksa profil media sosial mereka. Dengan mengetahui media sosialnya, maka anda akan bisa menilai dan menebak karakter dan siapa mereka sesungguhnya.
Selanjutnya anda sendiri yang akan memutuskan apakah orang tersebut layak untuk diajak berteman atau tidak.
Anda juga bisa melihat postingan mereka di media sosialnya dan lantas menilai, apakah selama ini mereka benar-benar jujur kepada anda tentang kehidupan mereka.
Banyak jalinan pertemanan yang dimulai dengan ketidakjujuran. Maka anda harus waspada dan mencermati hal itu, sebelum melangkah jauh menjalin hubungan pertemanan.
Percaya dengan intuisi dan naluri
Ini seperti sebuah prinsip kuno yang hampir sudah tidak lagi relevan untuk diterapkan di masa digital sekarang ini. Namun hal ini penting untuk tetap dilakukan demi kenyamanan dan ketenangan pertemanan. Jalinan pertemanan yang baik hanya akan bisa dilakukan dengan landasan kepercayaan satu sama lain.
Saat anda berkomunikasi, pastikan untuk mempercayai apa yang disuarakan naluri dan intuisi kepada anda. Bisa jadi alam bawah sadar akan memunculkan tanda-tanda peringatan yang mungkin belum benar-benar anda sadari. Jika dirasa tidak mencapai kata nyaman, maka sebaiknya hubungan tidak dilanjutkan.
Pertemuan di tempat umum
Melakukan saran diatas akan meminimalkan tindak kejahatan dan mengurangi rasa ketidaknyamanan. Sekali lagi, anda tidak bisa benar-benar mempercayai seseorang yang belum pernah anda temui sebelumnya.
Jadi jika anda memutuskan untuk bertemu, maka anda harus mengatur dimana titik temu yang aman dan usahakan berada di keramaian.
Seseorang yang memiliki niat baik tentu tidak akan keberatan dengan niat anda itu dan akan menyepakati titik temu anda. Setelah anda bertemu dengannya tetaplah berada di lokasi umum dan hindari masuk ke kendaraan atau pergi ke tempat yang tidak anda kenal.
Anda juga bisa mengajak serta teman anda dalam pertemuan itu. Dengan cara ini maka anda akan terhindar dari situasi rikuh maupun kemungkinan kejahatan yang bisa saja muncul saat pertemuan.
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News