Surabaya (perempuanriang.com) – Stres adalah bagian dari kehidupan yang tak terhindarkan, terutama di tengah tuntutan zaman modern. Namun, cara setiap generasi menghadapinya berbeda, dipengaruhi oleh budaya, teknologi, dan pengalaman hidup masing-masing.
Generasi Y (Milenial) dan Generasi Z adalah dua kelompok yang sering dibandingkan, termasuk dalam hal cara mereka mengelola stres. Apa saja perbedaannya? Berikut ulasannya.
1. Profil Singkat Generasi Y dan Z
Generasi Y (Millennial)
Lahir antara tahun 1980–1994, Millennial tumbuh dengan teknologi yang berkembang pesat tetapi masih mengalami masa tanpa internet dan media sosial. Mereka menyaksikan transisi ke era digital dan lebih terhubung dengan dunia kerja yang kompetitif.
Generasi Z
Lahir antara tahun 1995–2009, Gen Z adalah generasi yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi, media sosial, dan budaya informasi instan. Mereka sangat melek digital sejak usia dini dan memiliki pandangan yang lebih inklusif terhadap dunia.
2. Cara Generasi Y Mengatasi Stres
Mengandalkan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Generasi Y cenderung menekankan pentingnya “work-life balance” untuk menjaga kesehatan mental. Mereka berusaha memisahkan pekerjaan dari kehidupan pribadi dan sering mencari kegiatan yang menyenangkan di luar pekerjaan, seperti traveling atau hobi.
Mencari Dukungan Sosial
Bagi Millennial, berbicara dengan teman, keluarga, atau pasangan adalah cara utama mengatasi stres. Mereka juga cenderung mengikuti komunitas atau grup untuk berbagi pengalaman dan dukungan emosional.
Menggunakan Teknologi Secara Terbatas
Meskipun melek teknologi, Millennial cenderung lebih selektif dalam penggunaannya. Mereka sadar akan dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental dan mencoba mengurangi waktu layar (screen time) ketika merasa terlalu tertekan.
Berinvestasi dalam Self-Care
Yoga, meditasi, spa, atau sekadar me-time adalah cara populer bagi Millennial untuk meredakan stres. Mereka juga tertarik pada tren kesehatan holistik, seperti makanan sehat dan latihan mindfulness.
3. Cara Generasi Z Mengatasi Stres
Media Sosial sebagai Pelarian dan Dukungan
Gen Z sering menggunakan media sosial sebagai alat untuk mengekspresikan diri dan menemukan dukungan emosional. Namun, ini juga bisa menjadi pedang bermata dua karena eksposur terhadap konten negatif dapat memperburuk stres.
Mengutamakan Kesehatan Mental
Generasi Z lebih terbuka dalam membicarakan masalah kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka tidak ragu mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau terapis, untuk mengatasi stres.
Mengalihkan Perhatian melalui Hiburan Digital
Gen Z cenderung mengalihkan stres dengan hiburan digital, seperti menonton film di platform streaming, bermain game, atau scrolling media sosial. Aktivitas ini sering menjadi cara mereka untuk “kabur” dari realitas yang menekan.
Kreativitas sebagai Katarsis
Banyak Gen Z menggunakan kreativitas untuk meredakan stres, seperti membuat konten, menggambar, atau menulis. Kegiatan ini membantu mereka menyalurkan emosi secara positif.
4. Faktor Pembeda Utama
Pandangan terhadap Teknologi
Millennial menggunakan teknologi sebagai alat bantu, sedangkan Gen Z melihat teknologi sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. Hal ini memengaruhi cara mereka mengatasi stres, di mana Millennial lebih mungkin mencari solusi offline, sedangkan Gen Z lebih bergantung pada dunia digital.
Keterbukaan terhadap Terapi
Gen Z lebih terbuka terhadap terapi dan bantuan profesional dibandingkan Millennial, yang cenderung mengandalkan keluarga dan teman sebagai sistem pendukung utama.
Gaya Hidup dan Prioritas
Millennial fokus pada pencapaian keseimbangan hidup, sementara Gen Z lebih menekankan pentingnya autentisitas dan ekspresi diri dalam menghadapi tekanan.
5. Pelajaran yang Bisa Dipetik
- Dari Millennial: Pentingnya menjaga keseimbangan hidup dan tidak terlalu bergantung pada teknologi. Menemukan hobi di luar pekerjaan atau rutinitas sehari-hari dapat membantu mengurangi stres secara efektif.
- Dari Gen Z: Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika merasa kewalahan. Keterbukaan terhadap isu kesehatan mental adalah langkah positif untuk generasi mana pun. (tia)
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News