Buleleng (perempuanriang.com) – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam pengembangan sektor pariwisata nasional.
Dalam acara talkshow bertema Perempuan dalam Konteks Budaya Global yang digelar di Hotel Lovina Haven Boutique Resort, Buleleng, Bali, Wamenpar menegaskan bahwa perempuan bukan hanya mendukung perekonomian, tetapi juga menjadi pilar utama keseimbangan sosial dan budaya di destinasi wisata.
“Peran penting perempuan sejalan dengan semangat kesetaraan gender yang menjadi salah satu poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Ni Luh Puspa.
Ia juga menekankan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai landasan penguatan posisi perempuan dalam pembangunan nasional, termasuk sektor pariwisata.
Menurut data dari Pusdatin Kemenparekraf tahun 2023, sebesar 54,22 persen tenaga kerja di sektor pariwisata adalah perempuan. Namun, meski mendominasi secara jumlah, perempuan masih menghadapi kesenjangan pendapatan dan keterbatasan peluang untuk menjadi pemimpin.
“Pendapatan pekerja perempuan di sektor pariwisata rata-rata 14,7 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan stereotip gender, keterbatasan akses pendidikan, dan peluang tumbuh yang terbatas,” jelasnya.
Dukungan Kemenparekraf untuk Perempuan
Sebagai bentuk dukungan terhadap perempuan, Kemenparekraf telah meluncurkan beberapa inisiatif seperti buku Inspirasi dari Perempuan di Destinasi Pariwisata Indonesia dan Sosok Perempuan Inspiratif di Destinasi Pariwisata Edisi 1 dan 2. Langkah ini bertujuan memberikan pengakuan dan inspirasi bagi perempuan yang terlibat aktif di sektor pariwisata.
Selain itu, Ni Luh Puspa mengajak semua pihak untuk memastikan perempuan mendapatkan ruang dan peluang yang setara, terutama dalam pengambilan keputusan.
Wamenpar mengusulkan tiga langkah strategis untuk menciptakan sektor pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan:
- Mendorong Partisipasi Perempuan: Memberikan ruang bagi perempuan untuk terlibat di semua lini pariwisata.
- Kesetaraan dalam Pengambilan Keputusan: Memastikan perempuan memiliki peran strategis di tingkat kebijakan.
- Pemanfaatan Teknologi: Menggunakan teknologi untuk mendukung keputusan yang inklusif dan berbasis data.
Peran Perempuan dalam Membangun Pariwisata
Wamenpar juga menyoroti berbagai peran perempuan dalam sektor ini, mulai dari pengambil kebijakan, pekerja di destinasi wisata, hingga influencer yang memperkenalkan keindahan Indonesia ke dunia.
Selain itu, perempuan juga berperan dalam ekonomi kreatif seperti pengembangan suvenir dan oleh-oleh khas destinasi wisata.
“Perempuan bukan hanya pilar keluarga, tetapi juga penjaga peradaban, pelopor inovasi, dan inspirasi bagi generasi mendatang. Mari jadikan perempuan sebagai mitra strategis dalam mempromosikan pariwisata Indonesia,” ujar Ni Luh Puspa.
Talkshow ini juga menghadirkan narasumber lain seperti seniman I Gusti Ayu Laksmiyani dan pendiri Singaraja Literacy Festival, Kadek Sonia Piscayanti, yang turut memperkuat diskusi tentang pentingnya perempuan dalam budaya global. Acara ini diinisiasi oleh Komunitas Cinta Kain Bali (KCKB) dan dihadiri oleh Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
Dengan semakin kuatnya dukungan terhadap peran perempuan, diharapkan pariwisata Indonesia akan berkembang lebih inklusif dan berkelanjutan, menjadikan perempuan sebagai kekuatan utama dalam membangun industri ini. (tia)
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News