Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang, termasuk perempuan. Bagi sejumlah perempuan, media sosial kerap jadi ajang curhat tentang berbagai hal, mulai dari masalah pribadi, pekerjaan, keluarga, hingga politik.
Namun, seberapa banyak perempuan yang menggunakan media sosial sebagai ajang curhat? Dan apa untung rugi curhat di sosial media?
Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2020, terdapat sekitar 196 juta pengguna internet di Indonesia, dan 51 persen di antaranya adalah perempuan.
Namun, tidak semua perempuan yang menggunakan media sosial menggunakan media sosial sebagai ajang curhat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2019, hanya sekitar 30 persen perempuan yang mengaku sering atau kadang-kadang curhat di media sosial.
Sisanya lebih memilih untuk curhat kepada teman dekat, keluarga, atau profesional seperti psikolog atau konselor. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa alasan utama perempuan curhat di media sosial adalah untuk mencari dukungan, saran, atau solusi dari orang lain.
Curhat di media sosial tentu memiliki untung rugi bagi perempuan. Di satu sisi, curhat di media sosial dapat membantu perempuan untuk melepaskan beban emosional, meningkatkan rasa percaya diri, dan mendapatkan perspektif baru dari orang-orang yang mungkin memiliki pengalaman atau pengetahuan yang berbeda. Curhat di media sosial juga dapat memperluas jaringan sosial dan memperkaya informasi bagi perempuan.
Di sisi lain, curhat di media sosial juga dapat menimbulkan risiko bagi perempuan. Risiko tersebut antara lain adalah mendapatkan tanggapan negatif, hinaan, atau bully dari orang-orang yang tidak menyukai atau tidak setuju dengan isi curhatan.
Curhat di media sosial juga dapat membahayakan privasi dan keamanan perempuan jika isi curhatan mengandung informasi sensitif atau rahasia yang dapat disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, curhat di media sosial juga dapat menimbulkan ketergantungan atau kecanduan yang dapat mengganggu kesehatan mental dan produktivitas perempuan.
Oleh karena itu, perempuan yang ingin curhat di media sosial harus bijak dan hati-hati dalam memilih media sosial, konten curhatan, dan audiens yang akan menerima curhatan tersebut.
Perempuan juga harus menyadari bahwa curhat di media sosial bukanlah solusi akhir untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Perempuan tetap harus berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut secara konstruktif dan bertanggung jawab.
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News