Surabaya (perempuanriang.com) – Netflix kembali menghadirkan film Indonesia yang penuh makna, Merindu Cahaya de Amstel. Film yang dirilis pada 2022 ini diperankan oleh Amanda Rawles dan Bryan Domani, menawarkan kisah cinta yang tidak hanya menyentuh hati tetapi juga menggugah pemikiran tentang perjalanan spiritual.
Merindu Cahaya de Amstel bercerita tentang Khadija Veenhoven (Amanda Rawles), seorang perempuan Belanda yang menemukan kedamaian dan makna hidup melalui Islam.
Perjalanannya membawa Khadija bertemu dengan Nico (Bryan Domani), seorang jurnalis asal Indonesia yang tinggal di Belanda.
Pertemuan keduanya bermula dari ketertarikan Nico pada cerita hidup Khadija yang menginspirasi banyak orang. Nico awalnya mendekati Khadija untuk menulis artikel, tetapi percakapan mereka yang intens tentang iman, kehidupan, dan cinta perlahan membuka dimensi baru dalam hubungan mereka.
Konflik muncul ketika perbedaan nilai dan latar belakang memengaruhi pilihan-pilihan mereka, menjadikan perjalanan cinta ini penuh liku namun menghangatkan hati.
Film ini tidak hanya menggambarkan kisah cinta antara dua insan dari latar belakang budaya yang berbeda, tetapi juga perjalanan spiritual seseorang yang mencari kedamaian batin.
Merindu Cahaya de Amstel menonjolkan pesan tentang toleransi, pencarian makna hidup, dan bagaimana cinta dapat menjadi jembatan antara perbedaan keyakinan.
Dialog-dialog yang mendalam antara Khadija dan Nico memberikan wawasan tentang tantangan menjalani kehidupan di tengah keberagaman, baik dari aspek agama maupun budaya.
Selain itu, film ini juga menggambarkan kehidupan komunitas Muslim di Belanda secara positif, memberikan perspektif segar yang jarang diangkat dalam film mainstream.
Amanda Rawles berhasil membawakan karakter Khadija dengan apik, memperlihatkan transformasi spiritual dan emosi yang menyentuh.
Bryan Domani sebagai Nico juga tampil meyakinkan, memadukan sisi profesionalisme sebagai jurnalis dengan kelembutan emosionalnya. Chemistry antara kedua aktor ini menjadi daya tarik utama film yang membuat penonton terbawa suasana.
Film ini menampilkan pemandangan menawan dari kota Amsterdam dan suasana khas Belanda dengan kanal-kanalnya yang ikonik. Sentuhan sinematografi yang memukau menjadikan setiap adegan terasa hidup dan estetik.
Lokasi syuting yang memanfaatkan keindahan arsitektur klasik Eropa menambah daya tarik visual film ini.
Merindu Cahaya de Amstel bukan hanya sebuah kisah cinta biasa, melainkan sebuah refleksi tentang bagaimana iman, cinta, dan keberagaman dapat berjalan beriringan.
Dengan cerita yang menyentuh, akting yang solid, dan visual yang memukau, film ini menjadi salah satu karya Indonesia yang patut diapresiasi di kancah internasional. (tia)
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News