Surabaya (perempuanriang.com) – Meskipun buah adalah sumber nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, tidak semua buah dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari dalam jumlah banyak. Kandungan tertentu pada buah, bisa berdampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Salah satu contohnya adalah durian.
Buah ini kaya akan kalori dan lemak, sehingga konsumsi berlebih bisa memicu peningkatan berat badan dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti kolesterol tinggi. Ahli gizi sering kali mengingatkan bahwa durian juga tinggi gula, sehingga penderita diabetes disarankan untuk membatasinya.
Selain durian, mangga, terutama yang matang, juga perlu diperhatikan. Mangga memiliki kandungan gula alami yang tinggi. Sehingga konsumsi berlebih dapat meningkatkan kadar gula darah, terutama bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes.
Menurut studi dari American Diabetes Association, buah dengan indeks glikemik tinggi sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang untuk menjaga stabilitas kadar gula darah.
Buah lain yang perlu diperhatikan adalah nanas. Nanas mengandung enzim bromelain yang bermanfaat untuk pencernaan, tetapi konsumsi terlalu sering dapat menyebabkan iritasi pada lapisan mulut dan lidah.
Sebuah artikel di Journal of Food Science and Technology menyebutkan, enzim ini juga dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Selain itu, sifat asam nanas dapat mengganggu kesehatan gigi jika dimakan secara berlebihan.
Pendapat para ahli gizi, seperti yang disampaikan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, menekankan pentingnya variasi dalam konsumsi buah untuk memastikan tubuh mendapatkan berbagai jenis nutrisi tanpa risiko kelebihan komponen tertentu.
Oleh karena itu, mengonsumsi buah dalam jumlah yang wajar, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan pribadi, sangat dianjurkan. Dengan pendekatan ini, manfaat buah dapat dimaksimalkan tanpa efek samping yang merugikan.
Buah seperti mangga, anggur, ceri, dan pisang matang memiliki kandungan gula yang signifikan. Mangga, misalnya, mengandung sekitar 45 gram gula dalam satu buah ukuran besar. Sementara itu, segenggam anggur dapat mengandung hingga 23 gram gula, yang jika dikonsumsi setiap hari dalam jumlah besar dapat berkontribusi pada lonjakan kadar gula darah.
Menurut ahli gizi dari American Heart Association (AHA), konsumsi gula tambahan, termasuk fruktosa dari buah, sebaiknya dibatasi. Untuk wanita, rekomendasi asupan gula adalah maksimal 25 gram (6 sendok teh) per hari, sedangkan untuk pria maksimal 36 gram (9 sendok teh) per hari.
Meskipun gula dari buah berbeda dengan gula olahan, konsumsi fruktosa yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
Gula alami dalam buah memang bermanfaat karena disertai serat, vitamin, dan antioksidan yang membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan drastis kadar glukosa.
Namun, konsumsi berlebih dapat membebani hati, karena organ ini bertugas memetabolisme fruktosa. Studi yang dipublikasikan di Journal of Hepatology menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol.
Buah seperti nanas dan semangka, yang juga memiliki indeks glikemik tinggi, dapat menyebabkan lonjakan gula darah lebih cepat dibandingkan buah dengan kandungan serat tinggi seperti apel atau pir.
Ahli gizi sering menyarankan untuk memvariasikan jenis buah yang dikonsumsi dan membatasi porsi buah-buahan yang tinggi gula, seperti jus buah yang menghilangkan serat dan meningkatkan kadar gula yang masuk ke tubuh.
Secara keseluruhan, penting untuk mengonsumsi buah dalam batas wajar dan memadukannya dengan pola makan seimbang. Variasi buah yang rendah gula seperti beri, kiwi, atau alpukat dapat menjadi pilihan yang lebih sehat untuk konsumsi harian. Pendekatan ini memastikan tubuh mendapatkan nutrisi penting dari buah tanpa risiko kelebihan gula alami yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. (mit)
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News