Pemerkosaan di Indonesia adalah salah satu tindakan pelecehan seksual yang santer terdengar dalam laman-laman berita. Namun seringkali masyarakat membebankan korban pada posisi sebagai yang bersalah dan berdosa. Dominasi budaya patriarki yang masih merajalela di Indonesia, menyebabkan ketimpangan gender dan merugikan korban pemerkosaan.
AIESEC Surabaya dalam acara Women Empowerment (selanjutnya akan disingkat WE) merespon kegelisahan rakyat dengan serangkaian kegiatannya. Pada senin 06/08/2018 WE menyelenggarakan village roadshow seminar edukasi tentang pelecehan seksual, dan bagaimana memperlakukan korban pelecehan seksual dengan tepat. Pemerkosaan menjadi salah satu topik utama, pada acara yang diselenggarakan di aula Kecamatan Tegalsari, Surabaya itu. Peserta nampak begitu antusias dan aktif dalam mengikuti materi yang di berikan volunteer WE.
“interaksi dengan warga lokal sangat menyenangkan, karena ibu-ibu disini sangat antusias untuk mengetahui tentang bagaimana menangani pelaku hingga korban” tutur Alex saat ditemui Suara Perempuan. “kita juga lebih sering membahas tentang bagaimana jika korban atau pelaku adalah anak-anak, mengingat bahwa anak-anak adalah yang paling susah untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya” imbuhnya lagi. Pada kesempatan tersebut pemudi asal Canada ini, menyampaikan bahwa ia berharap setelah acara WE digelar, perempuan di Indonesia lebih banyak mendapatkan edukasi seksual dan menjadi lebih peduli terhadapnya, mengingat Indonesia masih memiliki angka yang tinggi dalam kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual.
Di lain kesempatan, kami bertemu dengan Eya. Pemateri asal Tunisia ini mengakui bahwa di Indonesia, tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan seksual masih sangat rendah. “Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim, dan saya juga berasal dari negara muslim, seperti sebuah panggilan bagi saya untuk menularkan kesadaran tentang pendidikan seksual” tuturnya. “pelecehan seksual adalah issue yang cukup besar di Indonesia dan saya berharap dengan adanya seminar seperti ini berjalannya waktu masalah tersebut akan cepat teratasi” imbuhnya. Tak dapat kita pungkiri, kesadaran masyarakat tentang pendidikan seksual sedini mungkin, memerankan andil kontrol sosial yang lebih dalm hidup bermasyarakat. Tindakan tersebut juga mampu menyelamatkan siapapun dari bahaya pelecehan seksual.
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News