Surabaya (perempuanriang.com) – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024, Komunitas Disabilitas Berkarya menggelar workshop seni di Kafe Ruang Teduh, Surabaya. Acara ini diikuti oleh 30 anak dan remaja penyandang disabilitas yang antusias mendalami seni melukis dan fotografi.
Workshop ini menghadirkan tiga mentor profesional, yakni pelukis Budi Bi, Leo Arief Budiman, dan fotografer Mamuk Ismuntoro. Para peserta dibagi menjadi dua kelompok: 15 orang belajar teknik dasar melukis menggunakan cat air, sedangkan 15 lainnya mendalami dasar-dasar fotografi studio.
“Acara ini kami dedikasikan untuk adik-adik yang tertarik pada dunia kreatif, sekaligus merayakan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember,” kata Leo Arief Budiman, pendiri Komunitas Disabilitas Berkarya.
Ia berharap kegiatan ini mampu menciptakan ruang yang setara bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan bakat dan menghasilkan karya inspiratif.
Hari Disabilitas Internasional: Momen untuk Inklusi dan Kesetaraan
Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 1992. Momentum ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu disabilitas, memperjuangkan kesetaraan hak, serta mendorong penyandang disabilitas agar lebih aktif berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan.
- Meningkatkan Kesadaran Publik: Memberi pemahaman lebih baik tentang tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas dan pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif.
- Memperjuangkan Kesetaraan Hak: Mendorong pemerintah dan masyarakat memberikan akses yang sama di bidang pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik.
- Mendorong Partisipasi Aktif: Mengajak penyandang disabilitas berkontribusi dalam seni, olahraga, politik, dan ekonomi.
Panduan Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
Untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, penting memahami cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas secara etis. Berikut adalah beberapa panduan:
Hal yang Boleh Dilakukan:
- Memperlakukan Setara: Berinteraksi dengan sopan tanpa rasa kasihan berlebihan.
- Menawarkan Bantuan dengan Tepat: Ajukan bantuan secara sopan dan tunggu persetujuan.
- Gunakan Bahasa Inklusif: Pilih istilah netral seperti “penyandang disabilitas.”
- Ajak Berpartisipasi: Libatkan mereka dalam kegiatan sesuai kemampuan.
- Berbicara Langsung: Sampaikan pembicaraan langsung kepada mereka.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan:
- Mengasumsikan Ketidakmampuan: Jangan menilai kemampuan hanya dari fisik mereka.
- Menyentuh Alat Bantu Tanpa Izin: Hormati ruang pribadi mereka.
- Menggunakan Bahasa Merendahkan: Hindari istilah yang melecehkan.
- Mengabaikan Kebutuhan Aksesibilitas: Sediakan fasilitas yang mendukung.
Mengapa Hal Ini Penting?
Berinteraksi secara etis membantu menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penyandang disabilitas. Dengan memahami kebutuhan mereka, kita dapat mendukung inklusi dan meminimalkan stigma negatif.
Hari Disabilitas Internasional bukan hanya momen peringatan, tetapi panggilan untuk bertindak menciptakan dunia inklusif. Kegiatan seperti workshop Komunitas Disabilitas Berkarya menjadi langkah nyata dalam mengapresiasi bakat penyandang disabilitas dan memperkuat keberagaman di masyarakat. (tia)
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News