Kabar asyik buat kamu, perempuan Indonesia yang ingin mengembangkan dunia bisnis. Kali ini datang dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang berencana untuk menggelar program intensif bagi early-stage startup untuk mengakselerasi skala bisnis agar dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Program bernama Startup Studio Indonesia itu ditargetkan dapat memfasilitasi pelaku stratup digital pada tahap Angle hingga pre-series A serta membuka peluang inovasi baru.
“Sesuai dengan arahan Presiden untuk akselerasi transformasi digital, tak hanya kami menyiapkan talenta digital melalui program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy, kami pun siapkan startup-startup yang dapat menjadi rumah bagi para talenta digital tersebut berkarya untuk menciptakan solusi inovasi baru bagi masyarakat melalui program Startup Studio Indonesia,” jelas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Rabu (19/08/2020).
Dijelaskan Dirjen Aptika, inisiatif program itu sejalan dengan itikad Presiden Joko Widodo pada Digital Economy Summit 2020 Jakarta. Saat itu presiden menyatakan, pemerintah akan terus bekerja keras untuk memperbaiki ekosistem ekonomi digital, mempermudah sumber pendanaan, mentoring, mempermudah ekosistem kerjasama dengan lembaga investasi dunia serta birokrasi dan regulasi yang kondusif.
Upaya fasilitasi yang dilakukan Kementerian Kominfo, menurut Dirjen Semuel, berbeda dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada 2016 dan Nexticorn (Next Indonesia Unicorn) pada 2017.
“Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang mencari startup pada tahap ideation yang sedang merancang MVP. Program Startup Studio Indonesia menargetkan startup pada tahap Angel hingga pre-series A,” jelasnya.
Dirjen Aptika mengharapkan melalui program itu, startup yang difasilitasi dapat mengembangkan skala bisnisnya dengan lebih cepat.
“Dengan beragam dukungan yang berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi fundraising, validasi strategi growth marketing, memberikan dukungan technology development, dan menajamkan business skill,” paparnya.
Menurut Dirjen Semuel, program itu merupakan kolaborasi berbagai stakeholders. Ada dewan kurator dan mentor yang berasal dari startup, akademisi, pemerintah, dan tentunya venture capital. “Kami memberikan akses bagi para founder untuk berjejaring dengan puluhan venture capital,” jelasnya Semuel.
Pelibatan berbagai pihak itu, termasuk venture capital, menurut Dirjen Aptika selaras dengan target penyelenggaraan program.
“Dengan dilibatkannya venture capital sebagai satu komponen penting dalam Startup Studio Indonesia, diharapkan startup founder dapat memahami market yang akan mereka tuju dari sudut pandang yang holistik,” ungkapnya.
Program Startup Studio Indonesia berjalan secara intensif selama 3 bulan. Setiap minggunya akan ada beberapa kali coaching dan mentoring untuk memastikan startup mencapai KPI yang ditentukan di awal.
“Dari 1.041 startup digital yang dihasilkan pada Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, akan dilakukan kurasi lagi untuk melihat mana startup yang benar-benar siap untuk diakselerasi,” jelas Dirjen Semuel.
Bahkan menurut Dirjen Aptika, program Startup Studio juga membuka peluang bagi startup dari berbagai program inkubator untuk ikut mendaftar. “Dengan berkembangnya skala bisnis para startup yang berkualitas, Kominfo harapkan akan banyak peluang baru yang tercipta bagi masyarakat untuk lebih berdaya dengan teknologi,” ungkapnya.
Pendaftaran program Stratup Studio dibuka sejak 18 Agustus hingga 4 September 2020 melalui website https://startupstudio.id. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: [email protected] atau akses Instagram: @startupstudio.id.
Catat, cataaat.. Biar nggak nyesel lagi yaa…
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News