Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengupayakan peningkatan literasi keuangan di kalangan masyarakat, khususnya bagi perempuan sebagai kelompok prioritas. Melalui berbagai program edukasi keuangan yang diadakan di berbagai daerah, OJK berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, pada acara Literasi dan Edukasi Keuangan Bagi Kaum Perempuan Aisyiyah yang berlangsung di Kantor OJK Provinsi Riau pada Sabtu (29/7/2023).
Acara literasi dan edukasi keuangan ini diikuti oleh sekitar 150 perempuan dan turut dihadiri oleh Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Bursa Efek Indonesia, Risa Effennita Rustam, serta Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Riau, Hikmani.
“Kesadaran literasi keuangan bagi kaum perempuan memiliki peran penting, karena perempuan yang memiliki pemahaman mengenai keuangan dapat menjadi contoh dan menanamkan nilai-nilai pengelolaan uang yang bertanggung jawab kepada generasi berikutnya. Saya sering menyampaikan, ‘if you educate a woman, you educate a nation’,” ujar Friderica.
Hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, dengan inklusi keuangan mencapai 85,10 persen. Meskipun angka ini menunjukkan kemajuan, namun masih terdapat kesenjangan yang berpotensi menyebabkan masalah antara pelaku usaha jasa keuangan dan konsumen.
Friderica juga menekankan kepada para peserta untuk selalu waspada terhadap maraknya tawaran investasi dan pinjaman online ilegal yang dapat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan cermat dalam menanggapi tawaran investasi dan pinjaman yang tidak resmi.
Lebih lanjut, Friderica memberikan imbauan kepada para ibu-ibu untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan secara sederhana, sehingga kondisi keuangan keluarga dapat tetap terjaga. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan serta melakukan alokasi anggaran yang tepat, kondisi keuangan keluarga dapat lebih terjamin.
Dalam kesempatan tersebut, juga ditandatangani komitmen bersama untuk meluncurkan program Literasi dan Edukasi Pasar Modal kepada 1.000 perempuan di Provinsi Riau. Dengan upaya terus-menerus dalam meningkatkan literasi keuangan perempuan, diharapkan akan terwujud masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dan berkelanjutan.
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News