Jakarta (perempuanriang.com) – Perempuan didorong untuk lebih aktif dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) guna mengurangi ketimpangan gender yang masih terjadi dan mendukung percepatan transformasi digital nasional.
“Memanfaatkan AI bisa memberikan dampak positif, terutama jika perempuan lebih terlibat. Mereka dapat membawa keberagaman dalam penggunaan AI dengan mengatur algoritma tanpa bias gender,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangan resminya terkait Talkshow dan Workshop Enhancing Women’s Digital Talent: Mastering Generative AI secara virtual dari Jakarta, seperti yang dilansir pada Jumat (3/5/2024).
Menurut Budi Arie, perkembangan teknologi AI secara global masih belum inklusif sepenuhnya. Data dari World Economic Forum 2023 menunjukkan bahwa ketimpangan gender dalam pengembangan AI masih ada, dengan hanya 30 persen perempuan yang bekerja di bidang tersebut.
“Ibaratnya, hanya 20 persen perempuan yang memilih AI sebagai studi lanjutan,” ungkapnya.
Menurut Menkominfo, adanya bias dan stereotip gender dapat menghambat partisipasi perempuan dalam pengembangan AI, sehingga keterlibatan perempuan diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif dari pemanfaatan teknologi tersebut.
“Pemanfaatan AI juga bisa mengancam posisi perempuan dalam berbagai bidang pekerjaan, oleh karena itu perlu mitigasi. Namun, AI juga bisa digunakan untuk mencegah kekerasan di lingkungan kerja, keluarga, dan terhadap anak-anak,” tegasnya.
Menkominfo juga menegaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah menarik investasi dalam bidang AI dengan menerima inisiatif CEO Microsoft, Satya Nadella, sebesar US$1,7 miliar atau sekitar Rp27,6 Triliun.
“Diharapkan investasi ini akan membantu Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045 serta meningkatkan posisi Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global dan kekuatan ekonomi global, khususnya di bidang kecerdasan buatan,” tambah Budi Arie.
Dalam acara yang diadakan di Auditorium STMM Yogyakarta, hadir secara virtual Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. Turut hadir pula Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, Kepala BPSDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto, dan Penasehat DWP Kementerian Kominfo, Dina Budi Arie. (tia)
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News