Istilah “Public Displays of Affection” (PDA) pertama kali muncul pada awal abad ke-20. Meskipun tidak ada sumber pasti yang menunjukkan asal-usulnya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan tindakan kemesraan yang terjadi di ruang publik.
Istilah ini umumnya merujuk pada tindakan seperti ciuman, pelukan, memegang tangan, atau sentuhan romantis lainnya yang terjadi di depan umum.
Istilah PDA lebih sering digunakan dalam konteks sosial dan psikologi untuk membahas perilaku kemesraan dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi persepsi orang lain.
PDA juga menjadi topik diskusi dalam studi tentang etika sosial dan norma-norma sosial di masyarakat.
Meskipun istilah ini cukup umum digunakan dalam bahasa Inggris, penting untuk diingat bahwa istilah yang digunakan dalam budaya dan bahasa lain dapat berbeda.
Konsep PDA sendiri dapat ditemukan dalam berbagai budaya di seluruh dunia, meskipun dapat dipersepsikan atau diterima dengan cara yang berbeda tergantung pada konteks budaya dan norma sosial yang berlaku.
Public Displays of Affection (PDA) adalah tindakan fisik atau emosional yang dilakukan oleh pasangan romantis di tempat umum. Seperti halnya dengan banyak hal dalam kehidupan, PDA memiliki sisi positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa contoh dari kedua sisi tersebut:
Sisi Positif PDA
- Menunjukkan kasih sayang: PDA dapat menjadi cara yang jelas dan terbuka untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang antara pasangan. Hal ini dapat memperkuat ikatan emosional di antara mereka dan membuat mereka merasa dihargai dan dicintai.
- Meningkatkan keintiman: PDA dapat meningkatkan keintiman antara pasangan, baik secara fisik maupun emosional. Sentuhan ringan, ciuman, atau pelukan dapat menciptakan ikatan yang lebih erat antara mereka dan memperkuat hubungan mereka.
- Memunculkan rasa bahagia: Melihat pasangan yang saling mencintai dan menyayangi di depan umum dapat menyebabkan perasaan positif dan menginspirasi orang lain untuk menghargai hubungan mereka sendiri. Ini dapat menciptakan atmosfer yang positif dan bahagia di sekitar mereka.
Sisi Negatif PDA
- Tidak pantas di tempat umum: Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman atau terganggu oleh tindakan romantis yang terlalu intim di tempat umum. Terlalu banyak PDA, terutama yang melibatkan kontak fisik yang berlebihan, mungkin dianggap tidak pantas atau tidak sopan.
- Mengganggu orang lain: PDA yang berlebihan dapat mengganggu orang lain di sekitar, terutama jika tindakan tersebut mengganggu ketertiban umum atau menghancurkan pengalaman orang lain. Misalnya, di bioskop atau tempat umum lainnya, PDA yang berlebihan dapat mengganggu orang-orang yang ingin menikmati waktu mereka sendiri.
- Menciptakan ketidaknyamanan: Meskipun beberapa orang mungkin tidak terganggu oleh PDA, yang lain mungkin merasa tidak nyaman atau canggung melihatnya. Ini terutama berlaku di lingkungan atau budaya di mana PDA dianggap tabu atau tidak diterima.
Penting untuk diingat bahwa persepsi PDA dapat bervariasi antara individu, budaya, dan lingkungan. Apa yang dianggap sebagai PDA yang wajar di satu tempat, mungkin dianggap berlebihan di tempat lain. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk mempertimbangkan konteks dan memahami preferensi dan batasan budaya sekitar mereka saat mempertimbangkan PDA.
Pantau info terbaru perempuanriang.com di Google News
1 Comment
Pingback: Kebiasaan Public Displays of Affection Muncul Karena Apa sih? | perempuanriang.com